Jumat, 27 April 2018

Teman Istriku Yang mempesona

Teman Istriku Yang Mempesona

Sebut saja diriku si Jhon aku adalah suami dari seorang istri yang mempunyai 2 anak menurutku di kehidupanku sudah sempurna bahagia berumah tangga harmonis, tapi dalam pikiranku masih saja terpikir oleh sesosok wanita yang cantik berkulit putih mulus yang begitu seksi yang sangat menggugah hasratku sebut saja namanya vika.

Vika adalah teman istriku yang mempunya satu anak dan sudah cukup lama di cerai oleh suaminya tak tau apa permasalahan dari perceraian tersebut walaupun dia hidup dengan satu anak vika ini cukup sekses dan mempunyai sebuah vila di jogja yang terletak di pantai parang tritis, dia juga sering bermain ke rumahku untuk menemui istriku dan mengobrol agak lama sering ku lihat dia yang begitu cantik yang menggugah sekkku aku juga sering ber hayal bagaimana jadinya kalau aku bersenggama dengan dia, si vika ini kalo menurutku sosok yang sangat elegan lehernya yang sangat putih mulus seperti batu giok yang tidak pernah di jamah, kakinya yang indah dan mulus tanpa cacat dan wajahnya yang begitu manis dan imut bagiku di sangat sempurna sebagai seorang wanita "mengapa ada lelaki yang sanggup meninggalkan kecantikan itu" pikirku sambil memandang dia tentu saja istriku tidak lihat adegan ini, sesekali dia melemparkan senyum padaku yang membuat diriku melayang ke kejauhan, terkadang kalo di main ke rumahku aku juga menyapa dan menanyakan keadanya obat klg asli.

Pada suatu ketika saat dia bermain ke rumahku kebetulan pada waktu itu istriku sedang menjemput anakku di sekolah yang cukup jauh jadi agak lama, " Mas jhon mbak silla nya ada " tanya dia lugas dengan senyum kecil, " Dia lagi menjemput si ana di sekolah, ditunggu sebentar " jawabku sambil makan cemilan di ruang keluarga, " duduk vik anggap saja seperti rumah sendiri" sambil aku mengambil air minum untuk dia " ini mbak di minum dan ini cemilanya di makan juga " tawarku, " Iya mas makasih, masih lama gak mas si silla" tanya si vika " mungkin lima belas menitan vik" jawabku dengan akrab, " oh.... oke lah mas aku tunggu kebetulan ini juga gak ada acara" jawabnya santai, " gimana vik apa sudah ada pasangan yang cocok" tanyaku sambil tertawa kecil, " belum nih mas, mas ini nanya gitu mulu kalo ngobrol, vika gak mau mikirin tentang itu dulu " jawab dia sambil tawa kecil " lagian vik kamu kan sudah cukup lama apa gak kesepian....?' tanyaku sambil tertawa, " iya mas kadang kadang merasa kesepian, oh iya mas malam ini mas jhon ada acara gak....?" tanya dia yang membuat jantungku berdegub kencang, aku menjawab dengan tenang, "gak ada vik memang ada apa...?" "ini mas gak ada acara kan nati malam jadi bisa ya" sambil dia menjulurkan tangan dan memberiku secarik kertas, dan aku mulai menyelidiki kertas itu dan tertulis nama villa dia dan juga tertera namanya, "ini maksudnya apa vik...? klg asli tanyaku pura pura gak tau" itu mas kamgen bisa kan mas " lugas dia tanpa bebanm,  " iya vik lihat saja nanti malam bisa atau gak" aku sontak gak percaya dengan pernyataan vika ini sekilas aku berfikir, " apakah ini mimpi " wanita yang begitu anggun yang biasanya hanya bisa ku hayalkan akam jadi kenyataan, tak lama setelah itu istriku pun tiba "vik itu si sillanya sudah datang aku ke depan dulu ya....." aku berjalan dan mengelus anakku sambil ngasih tau si silla, " sill itu si vika sudah nunggu kamu katanya mau ada yang di omongin...." " oh.., sudah lama nunggunya....? tanya istriku, " ya sekitar sepuluh menitan, aku ke depan dulu ya mau kasih makan burung..." aku masih gak percaya akan kenyataan ini pikirku sambil ngasih makan burung, aku gak mungkin dong sia siain kesempatan ini bagaimana mungkin seorang laki laki menolak akan hal kencantikan yang begitu anggu.

Malam pun tiba dan aku mulai beranjak ke luar tapi aku di tegur sama istriku "eh pah mau kemana kok rapi banget" "ini ada janjian sama temenku, dan ini mungkin semalaman mah...." sambil ku kasih gadgedku kepada dia, "emm.... hati hati ya pah..." kebetulan malam ini aku ada janjian sama temenku tapi hanya sebentar, akupun mulai beranjak pergi dengan mobilku aku bergegas menemui temenku dan ku sekesaikan urusanku dengan dia agar si vika gak nunggu lama, akupun sudah menyelesaikan dan langsung menemui vika, sesampainaya di villa vika ternyata sudah ada vika yang sedang menunggu aku pun langsung menghampirinya dan bertanya " gimana vik sudah menunggu lama.....?" " gak kok, ayokk...." hatiku pun gemetar mendengar jawabanya, dia pun menuntunku ke sebuah kamar, " ayoh mas masuk....?" akupun masuk bersamanya dia pun langsung membuka percakapan " cobalah realistis mas, aku sudah lama ingin mersakan hal ini, tapi baru kali ini aku mendapat kesempatan...." lanjut si vika kemudian mendudukkanku di tempat tidur yang luas itu.
Akupun masih tak percaya dengan kenyataan ini sampai si vika memberiku kecupan di bibir, aku mersakan akan dorongan untuk membalas kecupan itu, "Oh, Vik", desahku sambil merangkul tubuh vika yang indah, dadaku masih berdegup kencang saat merasakan ke mesraan si vika ini, si vika kemudian memegang pundakku dan mulai melucuti pakaianku. Dengan perlahan akupun juga memeberanikan diriku untuk melepas ikatan tali gaun yang dikenakan si vika. Begitu tampak buah dada si vika yang relatif besar dan ranum, akupun terhenyak.
"Oh, indahnya buah dada si vika ini" gumamaku dalam hati sambil meraba - raba payudara yangbesar itu yang masih di lapsi BH. Tangan kiriku berusaha melepaskan kancing Bh yang terlwetak di bunggung si vika. Akupun semakin terbelalak saat melihat bentuk buah dada yang kini telah tak berlapis lagi. Tanpa menunggu lagi nafsukupun semakin membara aku segera meraih buah dada itu dan langsung ku kecupi, ku rasakan ke lembutan payudar vika ini dengan penuh nafsuku, akupun mulai menyidot puting payudara itu secar bergiliran. "Oh, Jhon, nikmat sayang.......emmmm sidot terus sayang ohhh........, Aku sayang kamu jhon ohh....", desah si vika yang kini mendongak merasakan sentuhan lidahku dan mulutku yang kini menggilir kedua putingnya. Tangan vika pun kini mulai meraih batang kemaluanku yang sudah tegang sedari tadi ia terhenyak merasakan besar dan panjangnya batang ke maluanku.
"Ohh, Besarnya punya kamu jhon, tanganku sampai gak cukup untuk menggenggamnya", seru si vika kegirangan ia kemudian mengocok ngocok batang ke maluanku dengan tanganya sambil menikmati belaian lidahku di sekitar payudara dan lehernya.
Kemaluanku kini tegak berdiri bagai roket yang siap meluncur keatas, Aku yang sebelumnya hanya menghayalkan dia melakukan hubungan seks itu semakin terhenyak mendapat sentuhan lembut pada penisku yang kini tegang. Aku asyik sekali mengecupi sekujur tubuh si vika ini, Aku merasakan sesuatu yang sangat aku dambakan selama ini. Aku tak pernah membayangkan akan dapat menikmati hubungan seks dengan wanita yang biasanya bisa aku khayalkan saja, Aku yang sebelumnya bahkan hanya mengkhayalnya saja kini mempraktekkan semua yang aku khayalkan. Hatku begitu gembira, sentuhan-sentuhan lembut dari tangan halus si vika in membuatku semakin terlena.
Dengan mesra sekali si vika ini  menuntunku untuk menikmati sekujur tubuhnya yang putih mulus itu. Dituntunnya tanganku itu untuk membelai lembut buah dadanya, lalu bergerak ke bawah menuju perutnya dan berakhir di permukaan kemaluan si vika ini. Aku merasakan sesuatu yang lembut dan berbulu halus dengan belahan di tengahnya. Aku membelainya dengan lembut sampai kemudian aku merasakan cairan licin membasahi permukaan kemaluan si vika. Aku menghentikan gerakanya sejenak, lalu dengan perlahan si vika ini  membaringkan tubuhnya dan membuka pahanya lebar hingga daerah kemaluan yang basah itu terlihat seperti menantangku. Akupun terbelalak sejenak sebelum kemudian bergerak menciumi daerah itu, jari tangan vika kemudian menarik bibir kemaluannya menjadi semakin terbuka hingga menampakkan semua isi dalam dinding vaginanya. Aku semakin terangsang, ku jilatin semua yang kulihat di situ, sebuah benda sebesar biji kacang di antara dinding vagina itu ku sDidot masuk ke dalam mulutku. Hal ini membuat vika menarik nafas panjang merasakan nikmat yang begitu hebat.
“Ohh, hmm, Jhon, sayang, ooohh”, desahnya mengiringi bunyi ciplakan bibirku yang bermain di permukaan vaginanya.
Dengan gemas Aku menjilati kemaluan itu, sementara si vika hanya bisa menjerit kecil menahan nikmat belaian lidahku. Ia hanya bisa meremas-remas sendiri payudaranya yang besar itu sambil sesekali menarik kecil rambutku.
“Aduuuh sayang, ooohh nikmaat, sayang, oooh Jhon, ooohh pintarnya kamu sayang, ooohh nikmatnya, ooohh sDidooot teruuusss, ooohh enaakkk, hmm, ooohh”, jeritnya terpatah-patah.
Puas menikmati vagina itu, Aku kembali ke atas mengarahkan bibirku kembali ke puting susu si vika. Vika pasrah saja, dan membiarkan dirinya menikmati permainanku yang semakin buas saja. Daerah sekitar puting susunya tampak sudah kemerahan akibat sDidotan mulutku.
“ooohh, jhon sayang. Berikan penis kamu sayang, aku ingin mencicipinya”, pint si vika itu sambil beranjak bangun dan menggenggam kemaluanku. Tangannya tampak bahkan tak cukup untuk menggenggam kemaluanku ini, ukurannya yang super besar dan panjang membuat si vika seperti tak percaya pada apa yang dilihatnya. vika kini mulai mengulum penisku, mulutnya penuh sesak oleh kepala penis yang besar itu, hanya sebagian kecil saja kemaluanku yang bisa masuk ke mulutnya sementara sisanya ia kocok-kocokkan dengan telapak tangan yang ia lumuri air liurnya. Aku kini menikmati permainan itu.
“Auuuhh, vik, ooohh, enaakk aahh vika, oooh nikmat sekali, mm, oooh enaknya, ooohh, ssstt, aahh”, desahku mulai menikmatinya.
Sesaat kemudian, Si vika melepaskan kemaluan yang besar itu lalu membaringkan dirinya kembali di pinggiran tempat tidur. Aku meraih kedua kaki si vika ini dan langsung menempatkan dirinku tepat di depan selangkangan si vika yang terbuka lebar. Dengan sangat perlahan aku mengarahkan kemaluanku menuju liang vagina yang menganga itu dan, “Sreett.., bleeesss”.
“Aduuuhh, aauuu Jhon, sa.., sa.., sakiiittt, vaginaku robeeek aahh, sakiiit”, teriak si vika merasakan vaginanya yang ternyata terlalu kecil untuk penisku yang super besar, ia merasakan vaginanya robek oleh terobosan penisku. Lebih dahsyat dari saat ia mengalami malam pertamanya.
“Jhon sayang, punya kamu besar sekali. Vaginaku rasanya robek jhon, main yang pelan aja ya, sayang?”, pintanya lalu pada Jhon.
“Ouuuhh, ba.., ba.., baik, vik”, jawabku saat merasa begitu nikmat dengan masuknya penisku ke dalam vagina vika.
Kini kubelai rambut si vika sambil kuciumi pipinya yang halus dengan mesra. Aku mulai menggerakkan penisku keluar masuk vagina vika dengan perlahan sekali sampai beberapa menit kemudian rasa sakit yang ada dalam vagina vika kini berubah menjadi nikmat, barulah aku mulai bergerak menggenjot tubuh wanita ini dengan agak cepat. Gerakan tubuhkami saling membentur mempertemukan kedua kemaluan kami. Nafsu birah kami tampak begitu membara dari gerakan yang semakin lama semakin menggairahkan, teriakan kecil kini telah berubah menjadi desah keras menahan nikmatnya hubungan seks ini.
Kami semakin bersemangat, saling menindih bergilir menggenjot untuk meraih tahap demi tahap kenikmatan seks ini. Aku yang sangat merasakan kenikmatan hubungan seks ini benar-benar menikmati keluar masuknya penis besarku ke dalam liang vagina vika yang semakin lama menjadi semakin licin akibat cairan kelamin yang muali melumasi dindingnya. Demikian pula halnya dengan si vika. Ia begitu tampak kian menikmati goyangan tubuh kami, ukuran peniku yang super besar dan terasa merobek liang vaginanya itu kini menjadi sangat nikmat menggesek di dalamnya. Ia berteriak sejadi-jadinya, namun bukan lagi karena merasa sakit tapi untuk mengimbangi dahsyatnya kenikmatan dari penisku ini. Tak pernah ia bayangkan akan dapat menemukan penis sebesar dan sepanjang milikku, penis suaminya dulu yang bahkan ia tahu sering meminum obat untuk pembesar alat kelamin tak dapat dibandingkan dengan ukuran penisku. Baru pertama kali ini ia melihat ada kemaluan sebesar itu, panjang dan keras sekali.
Bunyi teriakan nyaring bercampur decakan becek dari kedua alat kelamin kami memenuhi ruangan luas di kamar suite villa miliknya. Desahan kami menahan kenikmatan ini semakin memacu gerakan kami menjadi kian liar.
“Ooohh, ooohh, ooohh, enaak, oooh, enaknya vik, ooohh nikmat sekali ooohh”, desahku.
“mm, aahh, goyang terus, jhon, aku suka sama punya kamu, ooohh, enaknya, sayang ooohh, aku sayang kamu Jhon, ooohh”, balas si vika sambil terus mengimbangi genjotan tubuhku dengan menggoyang pinggulnya.
Lima belas menit lebih kami melakukannya dengan posisi itu dimana aku menindih tubuh si vika yang mengapit dengan pahanya. Kini saatnya kita ingin mengganti gaya.
“Ouuuhh Jhon sayang, ganti gaya yuuuk?”, ajak si vika sambil menghentikan gerakannya.
“Baik, vik”, jawab ku mengiyakan.
“Kamu di bawah ya sayang? aku pingin goyang di atas tubuh kamu”, katanya sambil menghentikan gerakan tubuhku, akupun mengangguk sambil perlahan melepaskan pensku dari jepitan vagina si vika. Kemudian aku duduk sejenak mengambil nafas sambil memandangi tubuh si vika.
“uuuh, cantiknya wanita ini”, aku bergumam dalam hati lalu berbaring menunggu si vika yang sudah siap menunggangiku.
Kini wanita itu berjongkok tepat di atas pinggangku, ia sejenak menggenggam kemalunku sebelum kemudian memasukkannya kembali ke dalam liang vaginanya dengan perlahan dan santai. Kembali ia mendesah merasakan penisku masuk menembus dinding kemaluannya dan menerobos masuk sampai dasar liang vagina yang terasa sempit olehku.
“Ooouuuhh”, desahnya memulai gerakan menurun-naikkan pinggangnya di atas tubuhku.
Aku meraih payudara montok yang bergantungan di dada si vika, sesekali aku meraih puting susu itu dengan mulutku dan menyDidot-nyDidot nikmat.
Kamipun kembali terlibat adegan yang lebih seru lagi, dengan liar si vika menggoyang tubuh sesuka hati, ia tampak seperti kuda betina yang benar-benar haus seks. Ia yang baru kali ini menikmati hubungan seks dengan lelaki selain suaminya itu benar-benar tampak bergairah, ditambah dengan ukuran kemaluanku yang super besar dan panjang membuatnya menjadi begitu senang. Dengan sepenuh hati ia raih kenikmatan itu detik demi detik. Tak semili meterpun ia lewatkan kenikmatan penisku yang menggesek dinding dalam kemaluannya. Ia semakin berteriak sejadi-jadinya.
“Aahh, ooohh, aahh, ooohh, ooohh, enaak, ooohh, nikmaatt, sekali,  sayaanngg, ooohh , Jhon, enaak sayang ooohh”, teriaknya tak karuan dengan gerakan liar di atas tubuhku sembari menyebut namaku. Ia begitu menyukaiku.
“Ooohh vika, ooohh, kamu juga pintar mainnya, ooohh, vik kamu cantik sekali”, balasku.
“Remas susu ku, jhon. ooohh, sDidot putingnya sayang, ooohh pintarnya kamu, oooh, aku senang sama punya kamu, ooohh, nikmatnya sayang, ooohh, panjang sekali, ooohh, enaak”, lanjut si vika dengan gerakan yang semakin liar. Akupun mengimbangi gerakan itu dengan mengangkat-angkat pantatnya ke arah pangkal paha si vika yang mengapitnya itu. Ia terus menghujani daerah dada sang dokter yang tampak begitu disenanginya, puting susu itupun menjadi kemerahan akibat sDidotanku yang bertubi-tubi.
Namun beberapa saat kemudian si vika tampak tak dapat lagi menahan rasa nikmat dari penis penisku. Ia yang selama dua puluh menit menikmati permainan itu dengan garang, kini mengalami ejakulasi yang begitu hebat. Gerakannya berubah semakin cepat dan liar, diremasnya sendiri buah dada montoknya sambil lebih keras lagi menghempaskan pangkal selangkangannya pada penisku hingga sekitar dua menit berlalu ia berteriak panjang sebelum kemudian menghentikan gerakannya dan memeluk tubuhku.
“Ooohh, ooohh, aauu, aku keluarr, Jhon, aahh, aah, aku, nggak kuat lagi aku, ooohh, enaaknya, sayang, ooohh, Jhon sayang, hhuuuh, aku nggak tahan lagi”, jeritnya panjang sambil memeluk erat tubuhku, cairan kelamin dalam rahimnya muncrat memenuhi liang vagina di mana penisku masih tegang dan keras.
“Ooohh nikmat vik, ooohh punya mu tambah licin dan nikmat, ooohh, nikmat vik, ooohh, semakin nikmat sekali vik, ooohh, enaak, mm, ooohh, uuuhh, ooohh, ooohh, nikmat sekali, uuuhh, vika cantik, aauuuhh, ssshh nikmat vik”, desahku merasakan kenikmatan dalam liang vagina si vika yang tengah mengalami ejakulasi, vagina itu terasa makin menjepit penisku yang terus saja kugesek ke dinding vagina itu. Kepala penisku yang berada jauh di dalam liang vagina vika merasakan cairan hangat menyembur dan membuat liang vagina si vika  terasa semakin nikmat dan licin.
Akupun membalas pelukan si vika yang tampak sudah tak sanggup lagi menggoyang tubuhnya di atas tubuhku. Sejenak gerakan kami terhenti meski Aku sedikit kecewa karena saat itu aku merasakan vagina si vika sangat nikmat. aku berusaha menahan birahiku yang masih saja membara dengan memberi ciuman mesra pada wanita cantik itu.
“Oh Jhon sayang, kamu kuat sekali mainnya sayang, aku puas sekali, aku betul-betul merasa seperti berada di tempat yang paling indah dengan sejuta kenikmatan cinta. Kamu betul-betul jago”, katanya padaku sambil memandang wajahku yang tepat di depan matanya, dipeluknya erat pinggangku untuk menahan goyangan penisku di selangkangannya.
Sejenak si vika beristirahat di pelukankui, ia terus memuji kekuatan dan kejantananku yang sebelumnya belum pernah ia dapatkan sekalipun dari mantan suaminya dulu. Matanya melirik ke arah jam dinding di kamar itu.
“Mas Jhon..”, sapanya memecah keheningan sesaat itu.
“Ya, Vik?”, jawabku sambil terus memberi kecupan pada pipi dan muka si vika yang begitu ku senangi.
“Sudah satu jam lamanya kita bermain, kamu hebat sekali, Jhon", lanjutnya terheran-heran.
“aku baru sekali ini merasakan kenikmatan seperti ini vik", jawabku.
“Ah masa sih, bohong kamu, Jhon”, sergah si vika sambil membalas ciumanku di bibirnya.
“Benar kok, Vik. Sumpah saya baru kali ini yang pertama kalinya dengan kenikmatan seperti ini”, Aku bersikeras.
“Tapi kamu mainnya kok hebat banget? Dari mana kamu tahu gaya-gaya yang tadi kita lakukan”, lanjut sI vika tak percaya atas jawabanku.
“ya dari pengalaman saya dan menonton film, Vik", Jawabku.
Beberapa menit kami ngobrol diselingi canda dan cumbuan mesra yang membuat birahi si vika bangkit untuk mengulangi permainannya. Dirasakannya dinding vagina yang tadinya merasa geli saat mengalami ejakulasi itu mulai terangsang lagi. Akupun merasakan gejala itu dari denyutan vagina si vika", akupun melepaskan pelukannya, lalu menempatkan diri tepat di belakang punggung si vika, tangannya yang halus menuntun penis besarku ke arah permukaan lubang kemaluan si vika yang hanya pasrah membiarkannya mengatur gaya sesuka hati. Akupun kini berada tepat di belakang menempel di punggung si vika, lalu perlahan sekali vika memasukkan penis besarku ke dalam liang vaginanya dari arah belakang pantatnya.
“Ooohh, pintarnya kamu jhon, oooh aku suka gaya ini, mm, goyang teruuuss, aahh, nikmat sayang, ooohh, sampai pangkalnya terusss, ooohh, enaak..tarik lagi sayang ooohh, masukin lagii ooohh, sampai pangkal nya Mas, ooohh, sayang nikmat sekali, ooohh, oohh Jhon, ooohh, mm, Jhon, sayang”, desah si vika merasakan kenikmatan, atas bawah tubuhnya merasakan kenikmatan itu dengan sangat sempurna. Tanganku meremas susunya sementara penisku tampak jelas keluar masuk liang vaginanya. Kami kembali terlihat bergoyang mesra meraih detik demi detik kenikmatan dari setiap gerakan yang kami lakukan. Demikian juga denganku yang terus menggoyang dari arah belakang, aku terus meremas payudara montok si vika sambil memandang wajah cantik nya yang membuatku semakin bergairah. Kecantikan Si Vika yang sangat anggun mempesona itu benar-benar membuat gairah bercintaku semakin membara. Dengan sepenuh hati kugoyang tubuh bahenol dan putih mulus itu sampai-sampai suara decakan pertemuan antara pangkal pahaku dan pantat mulus si vika yang terdengar keras mengiringi desahan mulut kita yang terus mengoceh tak karuan menikmati hebatnya rasa dari permainan ini.
Sekitar dua puluh menit berlalu kini kami sudah tak dapat menahan lagi rasa nikmat dari permainan mereka hingga kini kami semakin berteriak keras sejadi-jadinya. Kali ini kami ingin segera menyelesaikan permainannya secara bersamaan.
“Huuuh, ooohh, ooohh, aahh, ooohh, nikmat sekali Jhon, goyang lagi sayang, ooohh, aku mau keluar sebentar lagi sayang, ooohh, goyang yang keras lagi sayang, ooohh, enaknya penis kamu, ooohh, aku nggak kuat lagi oooh”, jerit si Vika.
“Uuuhh, aahh, ooohh, mm, aah, saya juga mau keluar Vik, ooohh, Vika sayaang, ooohh, mm, enaakk sekali, ooohh, ooohh, Vika sayang, ooohh, vika cantik, ooohh, enaakk, vik vika sayang, ooohh, vagina kamu juga nikmat sekali, oooh”, teriakku juga.
“Ooohh enaknya sayang, ooohh, pintar kamu sanyang, ooohh, kocok terus, oooh, genjot yang keraass, ooohh”.
“Ooohh vika, susumu, ooohh, saya mau sDidot, ooohh”, Akupun meraih susu si Vika lalu menyDidotnya dari arah samping.
“Oooh Jhon pintarnya kamu sayang, ooohh, nikmatnya, ooohh, aku sebentar lagi keluar sayang, ooohh, keluarin samaan yah, ooohh”, ajak si Vika.
“Saya juga mau keluar Vik, yah kita samaan Vik, ooohh, vagina kamu nikmat sekali, ooohh, mm, enaknya, ooohh”, teriakku sambil mempercepat lagi gerakannya.
Namun beberapa saat kemudian si vika berteriak panjang mengakhiri permainannya.
“Aauuuwww, ooohh, Mas Jhon, aku sudah nggak tahan lagiii, keluaar, aauhh nikmatnya sayang, ooohh”, jeritnya panjang sambil membiarkan cairan kelaminnya kembali menyembur ke arah penisku yang masih menggenjot dalam liang kemaluannya. Akupun merasakan gejala itu lalu berusaha sekuat tenaga untuk membuatnya keluar juga, beberapa saat ia merasakan vagina si vika menjepit kemaluannya keras diiringi semburan cairan mani yang deras ke arah penisku. Dan beberapa saat kemudian akupun akhirnya berteriak panjang meraih klimaks permainan.
“Ooohh, aahh, oooww,aahh, vik, vika sayyaang, oooh, enaak sekalii, ooohh saya juga keluaarr, ooohh”, jeritnya panjang sesaat setelah sang dokter mengakhiri teriakannya.
“Jhon sayang, ooohh, jangan di dalam sayang, ooohh, Aku nggak pakai alat kontrasepsi, ooohh, sini keluarin di luar Mas Jhon, sayang berikan padaku, oooh, enaknya, cabut sayang. Semprotkan ke aku, ooohh”, pintanya sembari merasakan nikmatnya denyutan penisku. Ia baru sadar dirinya tak memakai alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Didorong tubuhnya sambil meraih batang penisku yang sedang meraih puncak kenikmatan.
Kemudian akupun mencabut penisku dengan tergesa-gesa dari liang kemaluan si vika dan, “Cropp bresss, crooottt.., crooott.., creeess”, cairan kelaminku menyembur ke arah wajah si vika. Akupun berdiri mengangkang di atas tubuhnya dan menyemburkan air maniku yang sangat deras dan banyak ke arah badan dan muka cantik si vika. Sebagian cairan itu bahkan masuk ke mulut si Vika.
“Ohh, sayang,terus ooohh, berikan padaku, ooohh, hmm, nyam, enaknya, ooohh, semprotkan padaKu, ooohh, Aku ingin meminumnya Jhon, ooohh, enaakkknya sayang, oooh, lezat sekali”, jerit wanita itu kegirangan sambil menelan habis cairan maniku itu ke dalam mulutnya, bahkan belum puas dengan itu ia kembali meraih batang penisKu dan menyDidot keras batang kemaluanku dan menelan habis sisa-sisa cairan itu hingga Aku merasakan semua cairanku habis.
“Ooohh Vika, ooohh Vika, saya puas sekali Vik”, kataKu sembari Ku merangkul tubuh si vika dan kembali berbaring di tempat tidur.
“Kamu kuat sekali Mas Jhon, sanggup membuatKu keluar sampai dua kali, kamu benar-benar hebat dan pintar mainnya, aku suka sekali sama kamu. Nggak pernah sebelumnya Kurasakan kenikmatan seperti ini dengan mantan suamiku. Dia bahkan tak ada apa-apanya dibanding kamu”, seru si vika padaku sambil mencium dadaku.
“Saya juga benar-benar puas sekali, Vik, kamu sudah memberikan kenikmatan yang nggak pernah saya rasakan sebelumnya. Sekarang saya tahu bagaimana nikmatnya bercinta”, jawabKu sekenanya sambil membalas ciuman Si Vika. Tanganku membelai halus permukaan buah dada si Vika dan memilin-milin putingnya yang lembut.
“Tapi apakah kamu tidak merasa berdosa pada Keluagamu, kita sedang melakukan hubungan sedangkan Kamu masih punya keluarga”, sergah Ku sambil menatap wajah manis imutnya si vika.
“Apakah aku harus setia sampai mati sementara dia sekarang mungkin sedang asyik menikmati tubuh wanita-wanita lain?”.
“Benarkah?”.
“Aku pernah melihatnya sendiri, Mas, Waktu itu kami sedang berlibur di Singapura bersama anakku”, lanjut si vika memulai ceritanya padaKu.
Aku hanya terdiam mendengar cerita Si Vika ini. Ia menceritakan bagaimana suaminya memperkosa seorang pelayan hotel tempat mereka menginap waktu ia dan anaknya sedang berenang di kolam hotel itu. Betapa terkejutnya ia saat menemukan sang pelayan keluar dari kamarnya sambil menangis histeris dan terisak menceritakan semuanya pada manajer hotel itu dan dirinya sendiri.
“Kamu bisa bayangkan, Mas. Betapa malunya Aku, sudah bertahan-tahun kami hidup bersama, dengan satu orang anak, masih saja dia berbuat seperti itu, dasar lelaki kurang ajar, bangsat dia itu”, ceritanya padaKu dengan muka sedih.
“Maaf kalau saya mengungkap sisi buruk kehidupanmu Vik dan membuatMu bersedih”.
“Tak apa, Mas. Ini kenyataan kok”.
Ku lihat si vika mulai meneteskan air matanya, “Saya tidak bermaksud menyinggungmu loh Vik.”, Akupun berusaha menenangkan perasaannya, Kupeluk tubuh si vika dan memberinya beberapa belaian mesra. Tak kusangka dibalik kecantikan wajah si vika ternyata dia memiliki masalah keluarga yang begitu rumit.
“Tapi saya yakin dengan tubuh dan wajah vika yang cantik ini kamu bisa dapatkan semua yang kamu inginkan, apalagi dengan permaianmu yang begitu nikmat seperti yang baru saja saya rasakan, Vik", KataKu menghibur si Vika.
“Ah kamu bisa aja, Mas. Akukan sudah nggak muda lagi, lho?”.
“Tapi, Vik terus terang saja saya lebih senang bercinta dengan wanita seperti Kamu. Saya suka sekali bentuk tubuhmu  yang seksi ini”, lanjutku sambil memberikan ciuman di pipi vika, ia mempererat pelukannya.
“Kamu mau pacaran sama aku Mas?”.
“Menurutmu apa yang kita lakukan sekarang ini bukannya selingkuh?”, tanyaKu.
“Kamu benar suka sama Aku?”.
“Benar, Vik. Sumpah saya suka sama kamu Vik”, Ku kecup bibir si vika.
“Oh Jhon sayang, aku juga suka sekali sama kamu. Jangan bosan yah, sayang?”.
“Nggak akan, vik. Kamu begitu cantik dan molek, masa sih saya mau bosan. Saya sama sekali tidak tertarik pada gadis remaja. Kamu benar-benar sesuai seperti yang saya idam-idamkan selama ini. Saya selalu ingin bermain cinta dengan Wanita Seperti Kamu. Tubuh dan goyanganmu sudah membuatku benar-benar puas”.
“Mulai sekarang kamu boleh minta ini kapan saja kamu mau, Mas. Aku akan berikan padamu”, jawab si vika sambil meraba kemaluanKu yang sudah tampak tertidur.
“Terima kasih, Vik. Kamu juga boleh pakai saya kapan saja kamu suka”.
“Aku sayang kamu, Mas”.
“Saya juga, Vik. oooh Vika”, desahKu yang merasakan penisku teremas tangan si vika.
“Oooh Jhon, sayang..”, balas vika sambil menyebut namaku mesra.
Kembali kami saling berangkulan mesra, tangan Kami meraih kemaluan masing-masing dan berusaha membangkitkan nafsu untuk kembali bercinta. Aku meraih pantat si vika dengan tangan kiriku, mulutku meenyDidot bibir merah si vika “Oooh vika sayang, ooohh”, desahKu merasakan penisku yang mulai bangkit lagi merasakan remasan dan belaian lembut tangan Vika. Sementara tanganku sendiri kini meraba permukaan kemaluan si vika yang mulai terasa basah lagi.
“ooohh, uuuhh Jhon sayang, nikmat.sayang, ooohh Mas Jhon, Aku pingin lagi, Jhon, ooohh, kita main lagi sayang, ooohh”, desah manja dan menggairahkan terdengar dari mulut si Vika.
“Uuuhh, saya juga kepingin lagi Vik. ooohh, vika kamu cantik sekali, oooh, vika sayang, ooohh, remas terus penis sayaku Vik, ooohh”.
“Aku suka penis kamu Jhon, bentuknya panjang dan besar sekali. ooouuuhh, baru pertama ini aku merasakan penis seperti ini”, suara desah si vika memuji kemaluan Ku.
Kami sudah tak tahan lagi setelah melakukan pemanasan selama lima belas menit, lalu kembali kami terlibat permainan seks yang hebat sampai kira-kira pukul empat dini hari. Tak terasa oleh kami waktu berlalu begitu cepat hingga membuat tenaga kita terkuras habis. Si Vika berhasil meraih kepuasan sebanyak empat kali sebelum kemudian Aku mengakhiri permainan ini yang selalu lama dan membuat si vika kewalahan untuk menghadapinya. KejantananKu memang tiada duanya. Aku mampu bertahan selama ini, tubuh si vika yang begitu membuatku bernafsu itu Kugoyang dengan segala macam gaya yang  pernah ku alami da Ku lihat dalam film porno. SemuaKu praktikkan, dari doggie style sampai 69 Kulakukan dengan penuh nafsu. Kami benar-benar mengumbar nafsu birahi itu dengan bebas. Tak satupun tempat di ruangan itu yang terlewat, dari tempat tidur, kamar mandi, bathtub, meja kerja, toilet sampai meja makan dan sofa di ruangan itu menjadi tempat pelampiasan nafsu seks kami yang membara.
Akhirnya setelah melewati ronde demi ronde permainan ini kami terkulai lemas saling mendekap setelah Alu mengalami ejakulasi bersamaan dengan orgasme Si Vika yang sudah empat kali itu. Dengan saling berpelukan mesra dan kemaluan Ku yang masih berada dalam liang vagina Si Vika, Kami tertidur pulas.
Malam itu benar-benar menjadi malam yang sangat indah bagi kami berdua. Aku yang merasakan nikmat kehangatan tubuh Vika ini benar-benar merasa puas. Si Vika telah memberiku sebuah kenikmatan yang selama ini sangat ku dambakan. Sudah begitu lamanya aku bermimpi untuk dapat meniduri Si Vika ini, kini Si Vika datang dengan sejuta kenikmatan yang ia berikan. Semalam suntuk penuh aku lampiaskan nafsu birahiKu yang telah terpendam sedemikian lama ini di tubuh si Vika, aku lupa segalanya. Aku sudah tak dapat lagi mengingat sudah berapa kali ku buat si vika meronta merasakan klimaks dari hubungan seks ini. Cairan maniku terasa habis Ku tumpahkan, sebagian di mulut si vika dan sebagian lagi Ku siramkan di sekujur tubuh wanita ini.
Begitupun dengan Si Vika, baginya malam yang indah ini adalah malam pertama ia merasakan kenikmatan seksual yang sesungguhnya. Ia yang tak pernah sekalipun mengalami orgasme saat bermain dengan mantan suaminya, kini merasakan sesuatu yang sangat hebat dan nikmat. Kemaluan dengan ukuran super besa milikku telah memberi si vika kenikmatan maha dahsyat yang takkan pernah ia lupakan. Belasan kali sudah Ku buat meraih puncak kenikmatan senggama, tubuhnya seperti rontok menghadapi keperkasaanKu. Diriku yang embuat suasana hatinya sangat bergairah. Bagaimana tidak, seorang yang perkasa yang telah memberinya kenikmatan seks bagai seorang ksatria gagah perkasa. Ia sungguh-sungguh puas lahir batin sampai-sampai ia rasakan tubuhnya terkapar lemas dan tak mampu bergerak lagi, cairan kelaminnya yang terus mengucur tiada henti saat permainan cinta itu berlangsung membuat vaginanya terasa kering. Namun sekali lagi, ia merasa puas, sepuas-puasnya.
Sejak saat itu, si vika menjalin hubungan gelap denganku. Kehidupan kami kini penuh dengan kebahagiaan cinta yang kami raih dari kencan-kencan rahasia yang selalu kamilakukan saat kami sedang ada waktu. Di villa si vika atau bahkan di rumahnya kami lakukan perselingkuhan yang selalu diwarnai oleh hubungan seks yang seru tak pernah kami lewatkan.
Terlampiaskan sudah nafsu seks pada diri kami masing-masing. Si Vika sudah tidak lagi mempermasalahkan masa lalu suaminya yang doyan perempuan itu. Ia bahkan tak pernah lagi mengingat masalalu yang rumit itu.


Baca Juga Vidio Bokep Dibawah ini:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar